Saturday, October 17, 2009

kota tua swedia di bagian utara


file:///C:/Users/User/Documents/Stockholm...Paduan.Sejarah..dan.Kreativitas_files/3489192p.jpg

Stockholm, Paduan Sejarah dan Kreativitas

Rabu, 9 September 2009 | 05:45 WIB

Ahmad Arif

Stockholm, ibu kota Swedia, menjadi salah satu kota yang secara acak saya pilih sebagai tujuan perjalanan. Pertimbangannya hanya karena kota ini dilayani oleh maskapai murah RyanAir dari Berlin, Jerman—kota simpul selama di Eropa.

Kota tua

Baiklah, mari kembali menuju Stockholm, kota yang berdiri sejak 1253. Setelah memastikan hotel, saya segera memesan bus dari Bandara Nyköping ke Stockholm seharga sekitar 199 SEK. Perjalanan satu jam lebih itu melewati pantai, hutan, dan hamparan ladang pertanian.

Perjalanan menyelusuri Stockholm, kota yang tak tersentuh Perang Dunia II ini, saya mulai dari terminal bus di terminal kota. Stockholm memiliki paduan arsitektur teranyar dan kuno yang menawan. Paduan beton, baja, tembok terakota, hingga kaca-kaca patri, menjadi pesona kota yang terdiri dari 14 kepulauan yang mengapung di atas Danau Malaren itu.

Jantung kota adalah Gamela Stan, yang keindahan bangunan-bangunan dari abad pertengahannya tetap dilestarikan. Salah satunya, yang tertua adalah Storkyrkan atau Katedral Stockholm, dengan struktur Gothic dari abad ke-13, yang terlihat dari tembok luar bangunan khas Baroque. Penuh ornamen rumit, lengkungan menyudut, jendela besar berkaca patri, dan menara menjulang.

Tak jauh dari Storkyrkan adalah Royal Palace, pusat kekuasaan monarki Swedia. Siang itu sekitar pukul 13.00, para turis yang sebelumnya lalu lalang di halaman dalam Royal Palace diminta mundur oleh beberapa tentara kerajaan. Mereka akan menggelar upacara pergantian petugas jaga istana.

Walaupun Swedia tetap negara monarki dan dipimpin Raja King Karl XVI Gustaf, istananya telah menjadi tempat publik.

Thursday, October 15, 2009

Kenali Penyakit Kelainan Makan

GEMUK, selalu menjadi satu kata yang menakutkan bagi wanita. Banyak wanita yang terobsesi memiliki tubuh ramping dengan jalan pintas. Tanpa disadari, bukan sehat yang didapat. Namun malah mengundang penyakit.

Penyakit Kelainan Makan (Eating Disorders), mungkin Anda sudah sedikit familiar. Kini, banyak wanita yang sudah menjadi penderita eating disorders.

Bila Anda ingin tahu lebih dalam seputar penyakit ini, berikut Wendy Darvill dan Kelsey Powell memberikan penjelasan dalam bukunya, The Puberty Book.

Gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit ini meliputi:

1. Kehilangan berat badan yang mencolok
2. Selalu menghitung kalori dalam makanan
3. Selalu disibukkan oleh diet dan olahraga
4. Sering menimbang berat badan
5. Tidak mendapatkan menstruasi secara teratur atau menstruasinya berhenti sama sekali
6. Muntah-muntah tanpa alasan
7. Menjadi malu dan selalu membela diri kalua menyangkut kegiatan makan

dr sebuah artikel di okezone.com